RSS

Keisengan yang berbahaya


Ayahku adalah seorang karyawan disalah satu perusahaan asing yang ada di Indonesia. Ayah bekerja di bagian Marketing. Dia sangat sibuk, sehingga seringkali dia pulang larut malam saat dia harus mengejar target penjualan di perusahaannya. Dia selalu bekerja keras untuk aku dan semua keluarga kami. Dia adalah tipe ayah idaman untuk kami. Meskipun dia sibuk dengan pekerjaannya dia selalu menyisihkan satu hari untuk mengajak kami, aku, ibu dan dua orang adikku untuk berjalan-jalan atau hanya sekerdar bermain game dilaptopnya. Aku sayang sekali dengan ayahku.
Oiya kita belum berkenalan. Namaku Ganesh. Aku sekarang sekolah di taman kanak-kanak dikelas B. Sekolahku dekat dengan rumah tempat tinggalku. Aku punya dua orang adik. Yang pertama adik perempuanku bernama Gendhis. Dia sekarang kelas TK A disekolah yang sama denganku. Dan adik laki-lakiku yang bungsu bernama Gama. Dia masih bayi. Dan ibuku adalah seorang ibu rumah tangga yang hebat, yang bisa mengasuh aku dan adik-adik yang dua orang itu sendiri. Aku juga sangat sayang dengan ibu. Dia tidak pernah benar-benar marah dengan semua kenakalanku yang aku lakukan yang tentunya juga selalu didukung oleh adik perempuanku, karena adik laki-lakiku belum mengerti apa yang aku kerjakan. Ibu paling hanya mengomel sebentar saja dan setelah itu beliau akan menjadi baik lagi.
Pernah suatu hari aku membuat keisengan yang berakibat menlukai diriku sendiri dan membuat ibuku sangat marah sampai dia harus menelpon ayahku karena bibirku berdarah akibat keisenganku itu. Begini cerita keisengan yang aku buat itu.
Saat itu aku sedang bermain dengan adik perempuanku didalam kamar. Karena aku mulai bosan dengan mainan yang kami mainkan bersama, maka mulailah aku iseng. Dan tiba-tiba muncul ide untuk membuat mainan yang akhirnya membahayakan diriku. Aku menarik tali dan mengikatkannya dari jeruji jendela kamarku ketiang yang ada diseberangnya. Seperti tali yang terpasang saat kita sedang main flying fox yang ada ditempat rekreasi itu. Nah setelah aku selesai mengikatnya tanpa aku periksa apakah tali itu kuat atau tidak, aku langsung saja meluncur dari sisi yang lebih tinggi. Luncuran pertama berakhir dengan mulus. Adik perempuanku tertawa melihat tingkahku. Luncuran keduapun mendarat dengan mulus. Hingga luncuran ketiga aku mendarat dilantai kamar yang akibatnya mulutku berdarah. Karena merasakan sakit, kaget dan takut, akupun menangis. Ibu yang mendengar suara tangisanku langsung saja menuju kamar dan melihat apa yang terjadi. Ibu berlari padahal saat itu ibu sedang mengandung adikku Gama.
Melihat mulutku yang berdarah ibu sempat marah karena dia menganggap aku nakal, tapi pada saat yang bersamaan juga dia mulai menenangkanku dari tangisanku, dan mulai membersihkan darah yang keluar dari mulutku. Ibu membersihkan darah itu pelan-pelan sekali karena takut aku merasa kesakitan dan menangis semakin keras. Ibu mengomel sebentar tapi kemudian langsung baik.
Ibuku menelpon ayah dan menceritakan apa yang terjadi padaku. Ayahku sempat kaget, namun akhirnya dia menenangkan ibu yang sebenernya sangat kuatir aku kenapa-kenapa karena aku jatuh kelantai tadi.
Sepulangnya ayahku dari kantor, beliau langsung mencari aku dan memastikan aku tidak kenapa-kenapa sambil memeriksa luka di bibirku. Sambil memeriksa lukaku ayah menasehati aku supaya aku tidak nakal lagi dengan melakukan keisengan yang membahayakan diriku, supaya aku tidak membuat ibu dan ayah kuatir. Ayah selalu mengajariku supaya aku selalu menjaga adik-adikku dan tidak membuat ibu marah dan kuatir. Dan selalu bilang maaf saat aku telah membuat ibuku kuatir dan marah.
Aku sayang sekali dengan mereka. Mereka selalu memberiku yang terbaik, walaupun aq nakal dan iseng.
Copyright 2009 Pelangi. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy